Harapan Baru Regency

Jl. HBR Selatan Komplek Gereja No.3 Bekasi Barat

Kontak

(021) 480 2605

Panduan Renungan Harian

Ada 4 langkah untuk melakukan "Saat Teduh" agar kita dapat berakar kuat di dalam Firman Allah, yang disebut 4M:

M1. MENERIMA FIRMAN

Berdoalah agar Roh Kudus melembutkan hati kita untuk dapat "menerima Firman Tuhan" yang kita baca hari ini, agar kita tidak memberontak terhadap Firman tetapi rela dikoreksi.

M2. MERENUNGKAN FIRMAN

Membaca Firman Tuhan dengan teliti dan serius sampai menemukan kedalamannya, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan saat membacanya.

M3. MELAKUKAN DENGAN TEKUN

Lakukan Firman Tuhan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan, sebelum melakukan kita perlu juga membuat rencana penerapan yang praktis dan terukur.

M4. MEMBAGIKAN KESAKSIAN ATAU PERTOLONGAN

Ceritakanlah dan saksikan kepada keluarga, teman dan orang yang dekat dengan Anda tentang Pelajaran yang menjadi berkat buat Anda hari ini, sebab orang yang diberkati pasti akan bersaksi.

Saturday 18 June 2022

FIRMAN TUHAN ADALAH PELITA HIDUP

Baca: Mazmur 119:105-112

"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."  Mazmur 119:105

Hal utama apa yang diperlukan semua orang ketika berjalan di kegelapan yang pekat?  Bukan uang, bukan mobil, bukan apa pun yang mereka butuhkan, hanya pelita atau terang.  Pelita, satu bagian dari kaki dian dalam Tabernakel atau Kabah, umumnya dipakai orang sebagai alat penerang dalam keadaan sangat darurat.  Pelita atau terang akan membantu kita melihat atau memandang sekitar, dan menuntun kita ke jalan dan arah yang benar sehingga langkah kaki kita tidak akan terantuk batu atau terperosok ke lubang yang dalam, dan kemungkinan besar kita pun tidak akan tersesat.

     Dunia, tempat di mana kita menjalani hidup ini sedang diliputi kegelapan di segala aspek, sebab  "...Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat."  (1 Yohanes 5:19).  Karena berada di dalam dunia yang gelap banyak orang dihantui rasa was-was dan ketakutan oleh karena arah hidupnya tidak jelas dan serba tidak pasti.  "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."  (Amsal 14:12).  Syukur kepada Tuhan, meski berada di tengah dunia yang gelap, sebagai orang percaya kita bukanlah orang-orang yang hidup dalam kegelapan tersebut,  "karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan."  (1 Tesalonika 5:5).  Kita disebut sebagai anak-anak terang karena kita memiliki firman Tuhan sebagai pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita, sehingga meskipun kita berjalan di tengah dunia yang gelap jalan kita adalah terang seperti siang hari, sebab firman-Nya selalu menerangi dan menuntun langkah kita seperti perjalanan umat Israel yang senantiasa disertai tiang awan dan tiang api.

     Bagi setiap orang yang senantiasa berjalan di dalam firman Tuhan apa yang dikerjakan dan dilakukan akan terlihat terang, sebab  "Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang,"  (Mazmur 119:130), karena bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memerbaiki kelakuan dan mendidik kita dalam kebenaran, sehingga kehidupan kita akan selalu diperbaharui dari hari ke sehari, hingga semakin berkenan kepada Tuhan.

"Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,"  Amsal 6:23